bela negara
pengertian
bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap
warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap
warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia. ada
perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan
pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan republik
indonesia. suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala
penjuru dunia seolah tidak terbendung. berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim
kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan
diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu
oleh sistem pemerintahan yang otoriter.
perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan
pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan republik
indonesia. suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala
penjuru dunia seolah tidak terbendung. berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim
kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan
diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu
oleh sistem pemerintahan yang otoriter.
salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan
kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan
pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. namun berbagai
tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan
demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa.
kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. semangat untuk
membela negara seolah telah memudar.
kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan
pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis. namun berbagai
tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan
demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa.
kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. semangat untuk
membela negara seolah telah memudar.
bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban
dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara nasional indonesia. padahal
berdasarkan pasal 30 uud 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
republik indonesia. bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan republik
indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara nasional indonesia. padahal
berdasarkan pasal 30 uud 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
republik indonesia. bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan republik
indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
uu no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara ri mengatur tata cara penyelenggaraan
pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional indonesia (tni) maupun oleh seluruh
komponen bangsa. upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan
negara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela negara. di dalam masa transisi
menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah pendidikan
pendahuluan bela negara masih relevan dan masih dibutuhkan. makalah ini akan mencoba membahas
tentang relevansi pendidikan pendahuluan bela negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapi
era globalisasi abad ke 21.
pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional indonesia (tni) maupun oleh seluruh
komponen bangsa. upaya melibatkan seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan
negara itu antara lain dilakukan melalui pendidikan pendahuluan bela negara. di dalam masa transisi
menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul pertanyaan apakah pendidikan
pendahuluan bela negara masih relevan dan masih dibutuhkan. makalah ini akan mencoba membahas
tentang relevansi pendidikan pendahuluan bela negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapi
era globalisasi abad ke 21.
hakekat ancaman terhadap negara kesatuan republik indonesia
ancaman dari luar
dengan berakhirnya perang dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan regional di dunia
umumnya, dan di kawasan asia tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. meskipun masih
terdapat potensi konflik khususnya di wilayah laut cina selatan, misalnya sengketa kepulauan spratly
yang melibatkan beberapa negara di kawasan ini, masalah timor timur yang menyebabkan ketegangan
antara indonesia dan australia, dan sengketa pulau sipadan/ligitan antara indonesia dan malaysia,
namun diperkirakan semuapihak yang terkait tidak akan menyelesaikan masalah tersebut melalui
kekerasan bersenjata. dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangkaw aktu pendek ancaman
umumnya, dan di kawasan asia tenggara khususnya dapat dikatakan berkurang. meskipun masih
terdapat potensi konflik khususnya di wilayah laut cina selatan, misalnya sengketa kepulauan spratly
yang melibatkan beberapa negara di kawasan ini, masalah timor timur yang menyebabkan ketegangan
antara indonesia dan australia, dan sengketa pulau sipadan/ligitan antara indonesia dan malaysia,
namun diperkirakan semuapihak yang terkait tidak akan menyelesaikan masalah tersebut melalui
kekerasan bersenjata. dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangkaw aktu pendek ancaman
dalam bentuk agresi dari luar relatif kecil. potensi ancaman dari luar tampaknya akan lebih berbentuk
upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran
narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang
mempengaruhi bangsa indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya
bangsa. potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk "penjarahan" sumber daya alam
indonesia melalui
eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak lingkungan
atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara "legal" maupun yang dilakukan
melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian bagi negara.
upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran
narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang
mempengaruhi bangsa indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya
bangsa. potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk "penjarahan" sumber daya alam
indonesia melalui
eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak lingkungan
atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara "legal" maupun yang dilakukan
melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian bagi negara.
ancaman dari dalam
meskipun tokoh-tokoh lsm banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-ada,
pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara republik indonesia tampaknya akan lebih
banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk:
a. disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau
pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat
b. keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak azasi manusia yang
pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa
c. upaya penggantian ideologi panca sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa indonesia
d. potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah
a. disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau
pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat
b. keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak azasi manusia yang
pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan massa
c. upaya penggantian ideologi panca sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai
dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa indonesia
d. potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah
politik,
maupun akibat masalah sara
e. makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional
maupun akibat masalah sara
e. makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional
semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan ketahanan nasional melalui
berbagai cara, antara lain:
a. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa indonesia
b. upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan
(bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.
c. pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu
pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas kkn, dan konsisten melaksanakan
peraturan/undang-undang).
d. kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang
untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan pancasila sebagai ideologi negara
dan uud 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
e. untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya relatif sangat kecil
,selain menggunakan unsur kekuatan tni, tentu saja dapat menggunakan unsur rakyat terlatih (ratih)
sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta. dengan doktrin ketahanan nasional itu, diharapkan
bangsa indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk
menghadapinya.
berbagai cara, antara lain:
a. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa indonesia
b. upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan
(bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.
c. pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu
pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas kkn, dan konsisten melaksanakan
peraturan/undang-undang).
d. kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang
untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan pancasila sebagai ideologi negara
dan uud 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
e. untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya relatif sangat kecil
,selain menggunakan unsur kekuatan tni, tentu saja dapat menggunakan unsur rakyat terlatih (ratih)
sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta. dengan doktrin ketahanan nasional itu, diharapkan
bangsa indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk
menghadapinya.
bela negara sebagai hak dan kewajiban warga negara
konsep bela negara
pasal 30 uud 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara". konsep bela negara dapat diuraikan yaitu secara fisik maupun non-
fisik. secara fisik yaitu dengan cara "memanggul bedil" menghadapi serangan atau agresi musuh. bela
negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. sedangkan bela negara secara non-
dalam usaha pembelaan negara". konsep bela negara dapat diuraikan yaitu secara fisik maupun non-
fisik. secara fisik yaitu dengan cara "memanggul bedil" menghadapi serangan atau agresi musuh. bela
negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. sedangkan bela negara secara non-
fisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan republik indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara".
bela negara secara fisik
keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban
konstitusional setiap warga negara republik indonesia. tapi, seperti diatur dalam uu no 3 tahun 2002
dan sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta, maka pelaksanaannya dilakukan oleh rakyat
terlatih (ratih) yang terdiri dari berbagai unsur misalnya resimen mahasiswa, perlawanan rakyat,
pertahanan sipil, mitra babinsa, okp yang telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lainnya. rakyat
terlatih mempunyai empat fungsi yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat
dan perlawanan rakyat. tiga fungsi yang disebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau
pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil, di mana unsur-unsur rakyat terlatih membantu
pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat, sementara fungsi
perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana rakyat terlatih merupakan unsur
bantuan tempur bagi pasukan reguler tni dan terlibat langsung di medan perang.
konstitusional setiap warga negara republik indonesia. tapi, seperti diatur dalam uu no 3 tahun 2002
dan sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta, maka pelaksanaannya dilakukan oleh rakyat
terlatih (ratih) yang terdiri dari berbagai unsur misalnya resimen mahasiswa, perlawanan rakyat,
pertahanan sipil, mitra babinsa, okp yang telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lainnya. rakyat
terlatih mempunyai empat fungsi yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat
dan perlawanan rakyat. tiga fungsi yang disebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau
pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil, di mana unsur-unsur rakyat terlatih membantu
pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat, sementara fungsi
perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana rakyat terlatih merupakan unsur
bantuan tempur bagi pasukan reguler tni dan terlibat langsung di medan perang.
apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara memungkinkan, maka dapat
pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan wajib militer bagi warga negara yang
memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di barat. mereka yang telah mengikuti
pendidikan dasar militer akan dijadikan cadangan tentara nasional indonesia selama waktu tertentu,
dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus
penyegaran. dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk
tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas teritorial. rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan
berkesinambungan. penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi
mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter ditempatkan di rumah sakit tentara, pengacara di dinas
hukum, akuntan di bagian keuangan, penerbang di skwadron angkutan, dan sebagainya. gagasan ini
bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan "dwi-fungsi
sipil". maksudnya sebagai upaya sosialisasi "konsep bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan
negara bukanlah semata-mata tanggung jawab tni, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara
republik indonesia.
pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan wajib militer bagi warga negara yang
memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di barat. mereka yang telah mengikuti
pendidikan dasar militer akan dijadikan cadangan tentara nasional indonesia selama waktu tertentu,
dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus
penyegaran. dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk
tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas teritorial. rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan
berkesinambungan. penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi
mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter ditempatkan di rumah sakit tentara, pengacara di dinas
hukum, akuntan di bagian keuangan, penerbang di skwadron angkutan, dan sebagainya. gagasan ini
bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan "dwi-fungsi
sipil". maksudnya sebagai upaya sosialisasi "konsep bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan
negara bukanlah semata-mata tanggung jawab tni, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara
republik indonesia.
bela negara secara non-fisik
di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru
kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas.
sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti "memanggul bedil
menghadapi musuh". keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara:
a. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi dengan
menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak
b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat
c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan retorika)
d. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung tinggi
hak azasi manusia
e. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa indonesia dengan lebih
bertaqwa kepada allah swt melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing- masing
kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti yang telah diuraikan di atas.
sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti "memanggul bedil
menghadapi musuh". keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan cara:
a. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi dengan
menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak
b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat
c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan retorika)
d. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang dan menjunjung tinggi
hak azasi manusia
e. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa indonesia dengan lebih
bertaqwa kepada allah swt melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing- masing
apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara non-
fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan
dihilangkan sama sekali. kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan
ketahanan nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi
abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung
akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.
fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan
dihilangkan sama sekali. kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan
ketahanan nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi
abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung
akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.
wujud bela negara oleh mahasiswa dalam situasi yang damai
mahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran khusus dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan. posisi dan peran khusus itu selain dimungkinkan oleh kepemilikan pengetahuan
yang luas juga oleh kepemilikinan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati diri intelektualnya.
pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu hendaknya menyata dalam setiap teladan hidup dan perjuangan
mahasiswa. seorang mahasiswa mestinya memiliki pengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi
pelbagai ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. karena itu, minat baca yang tinggi dan kebiasaan
untuk melakukan refleksi kritis terhadap pelbagai fenomena yang muncul amatlah dianjurkan dan mesti
menjadi menu harian para mahasiswa. adalah sebuah ironi besar bahkan sebuah penyangkalan terhadap
jati dirinya sendiri apabila mahasiswa asing dari buku-buku yang memuat segudang ilmu pengetahuan
dan asing dari realitas masyarakat sekelilingnya. mahasiswa mestinya memiliki semangat untuk
mencari dan memiliki ilmu pengetahuan. namun, akumulasi pengetahuan yang diperoleh dalam bangku
kuliah itu pada mestinya selalu diaplikasikan dalam setiap konteks persoalan masyarakat. kiprah
seorang mahasiswa tidak hanya terbatas dalam tembok-tembok kampus atau dalam bangku kuliah
tetapi senantiasa digemakan keluar terutama dalam menjawabi setiap persoalan yang terjadi dalam
masyarakat. mahasiswa mestinya mampu menangkap pelbagai fenomena timpang yang terjadi di
sekitarnya, untuk kemudian dikritisi dan dicari alternatif solusi atasnya.
sosial kemasyarakatan. posisi dan peran khusus itu selain dimungkinkan oleh kepemilikan pengetahuan
yang luas juga oleh kepemilikinan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati diri intelektualnya.
pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu hendaknya menyata dalam setiap teladan hidup dan perjuangan
mahasiswa. seorang mahasiswa mestinya memiliki pengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi
pelbagai ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. karena itu, minat baca yang tinggi dan kebiasaan
untuk melakukan refleksi kritis terhadap pelbagai fenomena yang muncul amatlah dianjurkan dan mesti
menjadi menu harian para mahasiswa. adalah sebuah ironi besar bahkan sebuah penyangkalan terhadap
jati dirinya sendiri apabila mahasiswa asing dari buku-buku yang memuat segudang ilmu pengetahuan
dan asing dari realitas masyarakat sekelilingnya. mahasiswa mestinya memiliki semangat untuk
mencari dan memiliki ilmu pengetahuan. namun, akumulasi pengetahuan yang diperoleh dalam bangku
kuliah itu pada mestinya selalu diaplikasikan dalam setiap konteks persoalan masyarakat. kiprah
seorang mahasiswa tidak hanya terbatas dalam tembok-tembok kampus atau dalam bangku kuliah
tetapi senantiasa digemakan keluar terutama dalam menjawabi setiap persoalan yang terjadi dalam
masyarakat. mahasiswa mestinya mampu menangkap pelbagai fenomena timpang yang terjadi di
sekitarnya, untuk kemudian dikritisi dan dicari alternatif solusi atasnya.
pemanfaatan inteligensi yang tinggi seperti yang telah mendasari perjuangan mahasiswa era
pra-kemerdekaan, mestinya juga mendasari perjuangan mahasiswa saat ini. karena itu, kebiasaan-
kebiasaan yang tidak menunjukkan pemanfaatan inteligensi atau berada di luar ciri jati diri
intelektualitasnya mestinya ditinggalkan. fenomena absurditas intelektual, keterlibatan dalam praktik
kekerasan dan pelanggaran ham, pesta pora dan hedonisme, gaya hidup konsumtif, seks bebas,
lemahnya minat membaca dan berdiskusi, kurangnya minat belajar, serta rendahnya minat
berorganisasi yang sekarang ini menjadi ciri kehidupan para mahasiswa umumnya, mestinya
ditinggalkan jauh-jauh.selain pemanfaatan pengetahuan yang dimilikinya, mahasiswa juga mestinya
selalu berjuang menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan. mahasiswa pada hakikatnya memiliki
kemampuan yang khas dan unik yang sulit ditemukan pada anggota masyarakat kebanyakan.
pra-kemerdekaan, mestinya juga mendasari perjuangan mahasiswa saat ini. karena itu, kebiasaan-
kebiasaan yang tidak menunjukkan pemanfaatan inteligensi atau berada di luar ciri jati diri
intelektualitasnya mestinya ditinggalkan. fenomena absurditas intelektual, keterlibatan dalam praktik
kekerasan dan pelanggaran ham, pesta pora dan hedonisme, gaya hidup konsumtif, seks bebas,
lemahnya minat membaca dan berdiskusi, kurangnya minat belajar, serta rendahnya minat
berorganisasi yang sekarang ini menjadi ciri kehidupan para mahasiswa umumnya, mestinya
ditinggalkan jauh-jauh.selain pemanfaatan pengetahuan yang dimilikinya, mahasiswa juga mestinya
selalu berjuang menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan. mahasiswa pada hakikatnya memiliki
kemampuan yang khas dan unik yang sulit ditemukan pada anggota masyarakat kebanyakan.
kekhasan itu justru terletak pada nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati diri
intelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat inheren dalam identitasnya sebagai seorang mahasiswa.
dunia mahasiswa adalah dunia akademik yang di dalamnya terkandung nilai-nilai dasar seperti
kebijaksanaan, keadilan, kebenaran, dan objektivitas. yang diharapkan dari mahasiswa adalah upaya
perealisasian nilai-nilai dasar tersebut dalam setiap kiprahnya dalam lembaga pendidikan dan terutama
di tengah masyarakat. perealisasian nilai-nilai dasar itu selain melalui sikap dan teladan hidup
hariannya, juga mesti direalisasikan dalam setiap upaya memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan
tersebut.
intelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat inheren dalam identitasnya sebagai seorang mahasiswa.
dunia mahasiswa adalah dunia akademik yang di dalamnya terkandung nilai-nilai dasar seperti
kebijaksanaan, keadilan, kebenaran, dan objektivitas. yang diharapkan dari mahasiswa adalah upaya
perealisasian nilai-nilai dasar tersebut dalam setiap kiprahnya dalam lembaga pendidikan dan terutama
di tengah masyarakat. perealisasian nilai-nilai dasar itu selain melalui sikap dan teladan hidup
hariannya, juga mesti direalisasikan dalam setiap upaya memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan
tersebut.
perjuangan mahasiswa, dalam aksi demonstrasi misalnya, hendaknya bukan dilandasi oleh sikap
primordial-kedaerahan, atau demi keuntungan eksklusif orang atau kelompok tertentu, melainkan demi
menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan. hanya dengan ini mahasiswa mampu menghidupkan
kembali rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. nilai-nilai universal kemanusiaan adalah nilai-
nilai yang senantiasa didambakan oleh setiap orang. nilai-nilai itu dapat mempersatukan dan
membangun solidaritas semua orang.
primordial-kedaerahan, atau demi keuntungan eksklusif orang atau kelompok tertentu, melainkan demi
menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan. hanya dengan ini mahasiswa mampu menghidupkan
kembali rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. nilai-nilai universal kemanusiaan adalah nilai-
nilai yang senantiasa didambakan oleh setiap orang. nilai-nilai itu dapat mempersatukan dan
membangun solidaritas semua orang.
karena itu, memperjuangkan nilai-nilai seperti itu akan mendorong rasa solidaritas dan persatuan dalam
masyarakat. mahasiswa dipanggil untuk mewujudkan itu di tengah masyarakat.
contohnya adalah pemanfaatan inteligensi sebagai modal dasar. kemerdekaan yang telah diraih
bangsa indonesia pertama-tama sebenarnya merupakan hasil pemanfaatan inteligensi, dan bukan
kemenangan senjata. perjuangan merebut kemerdekaan melalui perang fisik/senjata telah terbukti tidak
membawa pembebasan bagi rakyat indonesia. karena itu, mereka berusaha memikirkan alternatif lain
agar bisa keluar dari situasi penindasan pada masa itu. munculnya pelbagai organisasi pemuda—
termasuk kongres sumpah pemuda—merupakan hasil nyata pemanfaatan inteligensi ini yang kemudian
membawakan hasil yang memuaskan. mahasiswa adalah kaum intelektual muda. sebagai kaum
intelektual, mahasiswa selain bergulat dengan pelbagai ilmu pengetahuan, juga bergulat dalam
memperjuangkan nilai-nilai universal kemanusiaan seperti kebijaksanaan, kebenaran, keadilan, dan
objektivitas. dalam setiap perjuangannya, mahasiswa mesti selalu berpegang teguh pada nilai-nilai di
atas. melalui kemampuan intelek yang dimilikinya mahasiswa mengakomodasi harapan dan idealisme
masyarakat yang kemudian terbentuk dalam ide-ide atau gagasannya. ide dan gagasan itu merupakan
kontribusi paling bermakna dalam cita-cita pembaruan dalam konteks kebangsa
bangsa indonesia pertama-tama sebenarnya merupakan hasil pemanfaatan inteligensi, dan bukan
kemenangan senjata. perjuangan merebut kemerdekaan melalui perang fisik/senjata telah terbukti tidak
membawa pembebasan bagi rakyat indonesia. karena itu, mereka berusaha memikirkan alternatif lain
agar bisa keluar dari situasi penindasan pada masa itu. munculnya pelbagai organisasi pemuda—
termasuk kongres sumpah pemuda—merupakan hasil nyata pemanfaatan inteligensi ini yang kemudian
membawakan hasil yang memuaskan. mahasiswa adalah kaum intelektual muda. sebagai kaum
intelektual, mahasiswa selain bergulat dengan pelbagai ilmu pengetahuan, juga bergulat dalam
memperjuangkan nilai-nilai universal kemanusiaan seperti kebijaksanaan, kebenaran, keadilan, dan
objektivitas. dalam setiap perjuangannya, mahasiswa mesti selalu berpegang teguh pada nilai-nilai di
atas. melalui kemampuan intelek yang dimilikinya mahasiswa mengakomodasi harapan dan idealisme
masyarakat yang kemudian terbentuk dalam ide-ide atau gagasannya. ide dan gagasan itu merupakan
kontribusi paling bermakna dalam cita-cita pembaruan dalam konteks kebangsa
wujud bela negara oleh mahasiswa dalam situasi yang damai
perang adalah keadaan konflik antara dua pihak yang besar, seperti negara, organisasi, dan
kelompok sosial, yang dikarakterisasikan dengan adanya pemakaian senjata mematikan. gambaran
umum tentang perang adalah kampanye militer antara dua atau lebih pihak yang pertentangan
mengenai kedaulatan, daerah kekuasaan, sumber daya alam, agama, dan isu-isu lainnya. lalu
bagaimana wujud bela negara yang dapat dilakukan mahasiswa ketika terjadi perang? dalam
menghadapi ancaman militer , sistem pertahanan negara menempatkan tni sebagai komponen utama,
dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. komponen cadangan adalah
sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat kekuatan komponen utama. di sini resimen mahasiswa adalah sumber yang paling siap
untuk dimobilisasi memperkuat komponen utama.
kelompok sosial, yang dikarakterisasikan dengan adanya pemakaian senjata mematikan. gambaran
umum tentang perang adalah kampanye militer antara dua atau lebih pihak yang pertentangan
mengenai kedaulatan, daerah kekuasaan, sumber daya alam, agama, dan isu-isu lainnya. lalu
bagaimana wujud bela negara yang dapat dilakukan mahasiswa ketika terjadi perang? dalam
menghadapi ancaman militer , sistem pertahanan negara menempatkan tni sebagai komponen utama,
dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. komponen cadangan adalah
sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat kekuatan komponen utama. di sini resimen mahasiswa adalah sumber yang paling siap
untuk dimobilisasi memperkuat komponen utama.
komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kekuatn dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. di komponen pendukung ini
semua keluarga besar perguruan tinggi bahkan semua warga negara dapat mengambil peran. ditinjau
dari hukum humaniter, komponen utama adalah kombatan, komponen cadangan adalah kombatan
setelah melalui mobilisasi , sedangkan komponen pendukung adalah non kombatan.
kekuatn dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. di komponen pendukung ini
semua keluarga besar perguruan tinggi bahkan semua warga negara dapat mengambil peran. ditinjau
dari hukum humaniter, komponen utama adalah kombatan, komponen cadangan adalah kombatan
setelah melalui mobilisasi , sedangkan komponen pendukung adalah non kombatan.
sistem pertahanan di manapun senantiasa padat teknologi. setiap negara senantiasa berusaha
mengungguli kemampuan pertahanan negara lain yang dianggap memiliki potensi ancaman. salah satu
aspek yang ingin diungguli adalah teknologi persenjataannya. cara yang paling mudah untuk
melakukannya adalah dengan membeli persenjataan dari dari negara kawan. hal itu tentu akan
menguras devisa yang jumlahnya terbatas.
mengungguli kemampuan pertahanan negara lain yang dianggap memiliki potensi ancaman. salah satu
aspek yang ingin diungguli adalah teknologi persenjataannya. cara yang paling mudah untuk
melakukannya adalah dengan membeli persenjataan dari dari negara kawan. hal itu tentu akan
menguras devisa yang jumlahnya terbatas.
saat ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya sebagian besar masih
membeli ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya sebagian besar masih
membeli, padahal devisa kita sangat terbatas. bahkan hanya untuk memeliharapun, sebagian masih
menggantungkan pada luar negeri.
membeli ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya sebagian besar masih
membeli, padahal devisa kita sangat terbatas. bahkan hanya untuk memeliharapun, sebagian masih
menggantungkan pada luar negeri.
olehkarena itu berdasarkan tri dharma perguruan tinggi, di bidang penelitian dan pengembangan,
perguruan tinggi harus merasa ditantang pada situasi ini. perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan
badan penelitian dan pengembangan (kabalitbang) departemen pertahanan, maupun pihak industri
pertahanan yang senantiasa mensuplai kebutuhan departemen pertahanan misalnya munisi dan
beberapa jenis senjata. kalau saja kita bisa melakukan pemeliharaan sendiri alat sista kita, maka hal itu
sudah merupakan hal yang sangat berarti, apalagi kalau kita mampu mengadakan sendiri :
perguruan tinggi harus merasa ditantang pada situasi ini. perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan
badan penelitian dan pengembangan (kabalitbang) departemen pertahanan, maupun pihak industri
pertahanan yang senantiasa mensuplai kebutuhan departemen pertahanan misalnya munisi dan
beberapa jenis senjata. kalau saja kita bisa melakukan pemeliharaan sendiri alat sista kita, maka hal itu
sudah merupakan hal yang sangat berarti, apalagi kalau kita mampu mengadakan sendiri :
pembuatan dan perbaikan alat angkut.
perbaikan kapal-kapal perang, pesawat tempur, kendaraan tempur, amunisi dan bahan
peledak.
memperkecil pengaruh akibat senjata nubika
kita tentu masih ingat peristiwa perang teluk di kuwait. arena perang pada saat itu pada hakekatnya
dipenuhi dengan perang teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti yang tidak kenal lelah di
laboratorium penelitian dan pengembangan.
dipenuhi dengan perang teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti yang tidak kenal lelah di
laboratorium penelitian dan pengembangan.
selanjutnya di bidang pengabdian masyarakat, perguruan tinggi bisa menggerakkan mahasiswa
dalam kegiatan tni, misalnya :
tni masuk desa, membantu masyarakat terpencil dalam upaya mempercepat
pembangunan.
bersama-sama tni menanggulangi kerusakan akibat bencana alam, sar. aat ini pemerintah kita dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya sebagian besar masih membeli, padahal devisa kita sangat terbatas. bahkan hanya untuk memeliharapun, sebagian masih menggantungkan pada luar negeri.
olehkarena itu berdasarkan tri dharma perguruan tinggi, di bidang penelitian dan pengembangan,
perguruan tinggi harus merasa ditantang pada situasi ini. perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan
badan penelitian dan pengembangan (kabalitbang) departemen pertahanan, maupun pihak industri
pertahanan yang senantiasa mensuplai kebutuhan departemen pertahanan misalnya munisi dan
beberapa jenis senjata. kalau saja kita bisa melakukan pemeliharaan sendiri alat sista kita, maka hal itu
sudah merupakan hal yang sangat berarti, apalagi kalau kita mampu mengadakan sendiri :
perguruan tinggi harus merasa ditantang pada situasi ini. perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan
badan penelitian dan pengembangan (kabalitbang) departemen pertahanan, maupun pihak industri
pertahanan yang senantiasa mensuplai kebutuhan departemen pertahanan misalnya munisi dan
beberapa jenis senjata. kalau saja kita bisa melakukan pemeliharaan sendiri alat sista kita, maka hal itu
sudah merupakan hal yang sangat berarti, apalagi kalau kita mampu mengadakan sendiri :
pembuatan dan perbaikan alat angkut.
perbaikan kapal-kapal perang, pesawat tempur, kendaraan tempur, amunisi dan bahan
peledak.
memperkecil pengaruh akibat senjata nubika
kita tentu masih ingat peristiwa perang teluk di kuwait. arena perang pada saat itu pada hakekatnya
dipenuhi dengan perang teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti yang tidak kenal lelah di
laboratorium penelitian dan pengembangan.
dipenuhi dengan perang teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti yang tidak kenal lelah di
laboratorium penelitian dan pengembangan.
selanjutnya di bidang pengabdian masyarakat, perguruan tinggi bisa menggerakkan mahasiswa
dalam kegiatan tni, misalnya :
tni masuk desa, membantu masyarakat terpencil dalam upaya mempercepat
pembangunan.
bersama-sama tni menanggulangi kerusakan akibat bencana alam, sar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar